Tampilkan postingan dengan label Allah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Allah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Januari 2017

Bagaimana Allah bisa memiliki "Anak" ?

          Pertanyaan ini sering menjadi batu sandungan bagi orang-orang non kristen untuk mempercayai bahwa Tuhan Yesus itu adalah Allah, terutama para penganut agama-agama yang percaya pada satu Allah yang absolut, menurut kepercayaan mereka, tidak mungkin Allah memiliki anak. Memang jika membayangkan Allah yang adalah Roh bisa memiliki anak sama seperti proses alami manusia yang berkembang biak, hal itu memang tidak mungkin, tetapi pengertian "Anak Allah" dapat dipahami dengan makna yang lain, sesuai dengan apa yang dikatakan Alkitab. Jadi bagaimana istilah Tuhan Yesus sebagai "Anak Allah" itu dapat dipahami dengan benar ?

Senin, 28 November 2016

Mengapa Allah menciptakan langit dan bumi ?

          Seringkali kaum atheis berargumen bahwa jika memang ada Allah yang kekal, tentu Ia tidak membutuhkan apapun juga, jadi untuk apa menciptakan langit dan bumi. Bahkan berbagai macam agama dan kepercayaan juga mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengapa ada langit dan bumi, sehingga tidak heran jika beberapa orang mempercayai suatu cerita, dongeng, ataupun mitos mengenai keberadaan langit dan bumi, tetapi semuanya itu tidak jelas sumbernya dan tidak ada bukti kebenarannya. Jadi apa penjelasan Alkitab, mengapa Allah menciptakan langit dan bumi?

Minggu, 20 Juli 2014

Mengapa Allah tidak mencegah segala hal buruk yang terjadi di dunia ini ?

          Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh banyak orang atheis maupun orang kristen sendiri, jika ada Allah yang baik dan maha kuasa, mengapa Ia membiarkan banyak hal buruk terjadi di dunia ini sepanjang sejarah kehidupan manusia? Meskipun kita tidak dapat menyangkal bahwa Allah tidak mencegah segala hal yang buruk, tetapi kita perlu mengetahui bahwa pada mulanya Allah menciptakan segala sesuatu itu sungguh amat baik (Gen 1:31) dan kehendak Allah adalah hanya memberikan kebaikan bagi manusia dengan menempatkan mereka di taman Eden (taman kesukaan) (Gen 2:8-24). Allah memberi manusia kekuasaan atas bumi dan segala ciptaan Allah (Gen 1:26-28), semuanya ini hanya untuk kebaikan manusia, supaya manusia dapat tetap hidup dan menikmati segala hal yang baik, Allah membuat suatu perjanjian agar manusia tidak makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat, jika melanggarnya maka manusia akan mengalami kematian (Gen 2:16-17). Jika demikian, mengapa saat ini banyak hal buruk terjadi di dunia ini, dan mengapa Allah tidak mencegahnya?

Kamis, 12 Juni 2014

Apa itu "hadirat Allah" dan bagaimana menikmatinya senantiasa ?

          Secara sederhana "hadirat Allah" berarti manifestasi kehadiran Allah. Tetapi banyak orang yang relijius atau penganut agama, terutama non kristen, beranggapan bahwa Allah yang kudus itu tidak akan menyatakan kehadiranNya dan tinggal di antara manusia yang berdosa, sehingga keberadaan Allah itu seharusnya terpisah dari manusia, Allah itu berada di sorga dan manusia di bumi. Alkitab baik perjanjian lama maupun baru menyatakan bahwa Allah secara aktif hadir dan menjalin hubungan dengan setiap orang yang mau meresponi panggilanNya. Bahkan Allah telah menyatakan diriNya secara jasmani  menjadi manusia (Yesus) dan tinggal diantara manusia sekitar 2000 tahun yang lalu (John 1:14). Masalahnya, setelah Yesus naik ke surga sampai saat ini tidak ada bukti secara lahiriah bahwa Allah masih hadir di antara manusia di bumi, sehingga banyak orang menganggap bahwa kekristenan itu sama saja dengan agama-agama yang lain. Jika demikian apakah saat ini hadiratNya masih dinyatakan? Bagaimana kita dapat mengetahuinya?

Kamis, 22 Mei 2014

Apakah di masa perjanjian baru Allah masih murka terhadap pendosa ?

          Topik ini seringkali masih menjadi perdebatan di kalangan gereja Tuhan, banyak denominasi gereja yang berpegang teguh pada pengajaran bahwa di masa perjanjian lama Allah tidak pernah mentolerir dosa, demikian pula di masa perjanjian baru, Allah pasti menyatakan murkanya terhadap semua orang yang berbuat dosa. Sifat Allah yang kudus memang tidak dapat dipisahkan dari penghakiman dan penghukuman terhadap dosa, masalahnya jika Allah menyatakan murkanya terhadap semua orang yang berbuat dosa, maka saat ini tentu saja tidak ada seorang manusiapun yang masih tersisa, sebab semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Rom 3:23). Jadi bagaimana seharusnya kita memandangnya, apakah Allah masih murka terhadap pendosa, dan mengapa banyak pendosa yang masih hidup di dunia ini?

Senin, 10 Maret 2014

Yesus Kristus itu adalah Allah atau manusia ?

        Topik ini seringkali digunakan oleh orang skeptis ataupun dari agama lain untuk menantang orang kristen membuktikan bahwa Yesus Kristus itu adalah Allah yang layak disembah, ironisnya banyak orang kristen ataupun denominasi gereja tidak memiliki jawaban yang memuaskan. Secara umum denominasi gereja berpegang pada doktrin bahwa Yesus Kritus itu adalah 100% Allah dan juga 100% manusia, meskipun demikian banyak pemimpin gereja mengakui bahwa hal ini adalah misteri ilahi yang tidak dapat dijelaskan dengan pikiran manusia yang terbatas. Bagi banyak orang, Yesus itu adalah manusia biasa yang memiliki karunia khusus seperti nabi, jadi mereka sulit untuk menerima dan mengakui bahwa Yesus itu adalah Allah. Bahkan sampai saat ini bangsa Yahudi juga menolak Yesus sebagai Allah, sebab mereka berpegang pada Alkitab perjanjian lama yang menyatakan bahwa Allah itu Roh yang maha kuasa, maha tahu dan maha hadir.

Selasa, 25 Februari 2014

Apa itu kedaulatan Allah?

          Sekelompok orang kristen berpendapat bahwa kedaulatan Allah adalah hak istimewa Allah yang maha kuasa untuk menetapkan dan mewujudkan kehendakNya atas semua ciptaanNya. Pemikiran ini sebenarnya didasarkan oleh ayat Alkitab yaitu bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia (Rom 11:36), hal ini tampaknya masuk akal sebab Allah memiliki hak atas segala ciptaanNya dan juga memiliki kemampuan untuk mewujudkan segala kehendakNya tanpa halangan. Tetapi masalahnya, pemikiran semacam ini berarti juga menganggap Allah sebagai penyebab segala sesuatu yang buruk, seperti dosa, bencana alam, sakit penyakit, berbagai kejahatan dan lain-lain. Apakah benar bahwa Allah telah merencanakan dan menetapkan segala sesuatunya, tidak hanya hal-hal yang baik tetapi juga yang buruk di dalam sejarah kehidupan manusia?

Selasa, 18 Februari 2014

Apakah Allah juga menciptakan setan, dosa dan penderitaan? (Bagian 3)

          Dari mana asal penderitaan itu? Alkitab menyatakan bahwa segala penderitaan manusia itu adalah akibat dari dosa, sebab upah dosa adalah maut (Rom 6:23; Jam 1:15). Kata "maut" di sini memiliki arti "kematian rohani atau terpisah dari kehidupan Allah", tetapi kita semua tahu bahwa roh manusia tidak mati dalam arti seperti kematian fisik (tubuh) yang membusuk dan akhirnya lenyap. Kematian rohani berarti terpisah dari Allah sang sumber kehidupan dan berkat, hal inilah yang membuat manusia menderita, seperti yang difirmankan Allah kepada Hawa sesudah jatuh dalam dosa, yaitu manusia akan dikandung, dilahirkan dan hidup dalam penderitaan yang amat banyak (Gen 3:16).

Senin, 17 Februari 2014

Apakah Allah juga menciptakan setan, dosa dan penderitaan? (Bagian 2)

          Dari mana dosa itu berasal? Untuk memahami hal ini, kita harus terlebih dahulu mengerti apa itu dosa. Dosa adalah pelanggaran hukum Allah (1 John 3:4). Pada bagian 1 kita telah membahas bahwa Allah tidak menciptakan dosa, tetapi Allah menciptakan makhluk-makhluk berpribadi yang baik seperti malaikat dan manusia. Oleh sebab itu malaikat dan manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, berkehendak dan bertindak dengan bebas, hal inilah yang membedakan makhluk berkepribadian dengan robot yang diatur dan diprogram sesuai kehendak pemiliknya. Jadi jelas karena pribadi yang sempurna adalah pribadi yang bebas, maka tidaklah mengherankan jika manusia maupun malaikat juga mampu untuk melanggar hukum Allah, memberontak terhadap kekuasaanNya dan hidup menurut jalannya sendiri.

Minggu, 16 Februari 2014

Apakah Allah juga menciptakan setan, dosa dan penderitaan? (Bagian 1)

          Pertanyaan ini didasarkan atas pemikiran bahwa Allah menciptakan segala sesuatu (John 1:3), tetapi apakah hal ini berarti termasuk setan (iblis), dosa dan penderitaan? Pertanyaan mengenai 3 hal ini tidak akan saya bahas secara terpisah tetapi saya jadikan satu judul dengan 3 bagian, sebab 3 hal ini berhubungan satu dengan lainnya. Menurut Alkitab, jawaban singkat untuk pertanyaan di atas adalah bahwa Allah memang menciptakan segala sesuatu, tetapi hanya yang baik dan sempurna (Jam 1:16-18; Gen 1:31), jadi jelas bahwa Allah tidak menciptakan setan, dosa dan segala penderitaan. Jika demikian, dari mana semua hal itu berasal? Dan jika Allah itu baik, mengapa ada hal-hal buruk seperti setan, dosa dan penderitaan?

Dari mana Allah sang Pencipta berasal ?

          Seringkali orang atheis (orang yang tidak percaya akan keberadaan Allah) menanyakan bahwa jika Allah menciptakan segala sesuatu, dari mana asal keberadaan Allah atau siapa yang menciptakan Allah atau sejak kapan Allah ada? Alkitab menyatakan bahwa dari kekal Allah ada (Psa 93:2), ini berarti tidak ada yang menciptakan Allah, serta tidak ada titik awal permulaan keberadaan Allah, sebab Alah selalu ada. Pola pikir manusia pada umumnya dibatasi oleh ruang dan waktu, hal ini menyebabkan banyak orang tidak dapat mengerti keberadaan Allah dalam dimensi kekal. 

Sabtu, 15 Februari 2014

Apakah Allah itu 1 pribadi atau 3 pribadi ?

          Pandangan umum mengenai Allah adalah bahwa Allah itu maha kuasa, maha tahu, maha hadir dan maha berkelimpahan, oleh sebab itu adalah lebih mudah diterima akal bahwa Allah itu satu. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa Allah itu lebih dari satu, bahasa Ibrani dari kata "Allah" adalah "elohim" (bersifat jamak / lebih dari satu), kata ini digunakan pada awal Alkitab perjanjian lama ketika Allah menciptakan langit dan bumi (Gen 1:1). Musa menyatakan bahwa Allah itu esa (bahasa Ibrani: echad, yang artinya : "kesatuan", lihat Deut 6:4). Bahkan lebih jelas lagi Alkitab perjanjian baru menyatakan 3 pribadi Allah, yaitu pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus (Mat 28:19).