Selasa, 18 Februari 2014

Apakah Allah juga menciptakan setan, dosa dan penderitaan? (Bagian 3)

          Dari mana asal penderitaan itu? Alkitab menyatakan bahwa segala penderitaan manusia itu adalah akibat dari dosa, sebab upah dosa adalah maut (Rom 6:23; Jam 1:15). Kata "maut" di sini memiliki arti "kematian rohani atau terpisah dari kehidupan Allah", tetapi kita semua tahu bahwa roh manusia tidak mati dalam arti seperti kematian fisik (tubuh) yang membusuk dan akhirnya lenyap. Kematian rohani berarti terpisah dari Allah sang sumber kehidupan dan berkat, hal inilah yang membuat manusia menderita, seperti yang difirmankan Allah kepada Hawa sesudah jatuh dalam dosa, yaitu manusia akan dikandung, dilahirkan dan hidup dalam penderitaan yang amat banyak (Gen 3:16).

          Dosa menyebabkan manusia mulai hidup dengan pikiran dan kekuatannya sendiri, kehilangan identitas diri, hidup dalam rasa bersalah dan malu, sembunyi dari Allah, dikuasai hawa nafsu dan keinginan daging, diusir dari taman Eden (taman kesukaan yang penuh berkat Allah), bersusah payah mencari rejeki, dapat menderita sakit penyakit, dapat mati secara jasmani dan akhirnya dapat terpisah dari Allah kekal selamanya (Gen 3:16-24), itulah yang disebut dengan maut atau kematian. Jika kita mau renungkan, jumlah manusia semakin bertambah dan berlipat ganda di atas muka bumi sejak saat itu, maka akibatnya jumlah penderitaan manusia juga semakin banyak dan berlipat ganda sebab manusia berdosa tidak hanya menderita secara pribadi tetapi juga seringkali menyebabkan orang lain menderita, manusia menjadi egois, masing-masing mencari keuntungannya sendiri tanpa mempedulikan kepentingan orang lain.

          .Tetapi bagaimana dengan penderitaan manusia yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir, angin topan, kekeringan, tanah longsor, tsunami dan lain-lain, dari mana semuanya itu berasal? Ingat, bukan Allah penyebab semua bencana alam itu, Alkitab menyatakan bahwa tanah (bumi) menjadi terkutuk karena dosa Adam (Gen 3:17b) dan sejak saat itu keadaan bumi semakin memburuk seperti pakaian yang sudah usang (Isa 51:6). Dengan demikian, seiring berjalannya waktu bumi akan terus memburuk, bahkan Tuhan Yesus menyatakan salah satu tanda akhir jaman adalah semakin meningkatnya frekuensi bencana alam (Mat 24:7), sampai akhirnya langit dan bumi ini akan lenyap dan Tuhan akan menggantikannya dengan langit dan bumi baru (Rev 21:1).

          Masih banyak orang, bahkan termasuk orang kristen sendiri yang tidak mengerti dari mana semua penderitaan itu berasal, banyak diantara mereka yang menganggap bahwa semua penderitaan ini diciptakan oleh Allah untuk menghukum manusia berdosa. Itu adalah pola pikir perjanjian lama, memang sampai kapanpun, baik sejak jaman perjanjian lama maupun perjanjian baru, maupun di masa yang akan datang, Allah tidak akan pernah mentolerir dosa, sebab Allah itu kudus (1 Pet 1:16). Tetapi di jaman perjanjian baru, murka Allah ditimpakan kepada Tuhan Yesus yang menanggung dosa dunia, sehingga melalui Dia, murka Allah terhadap manusia menjadi reda (Rom 5:7-11) dan saat ini Allah menghendaki agar tidak ada seorangpun yang binasa melainkan bertobat (2 Pet 3:9). Di sini jelas bahwa bukan Allah penyebab penderitaan, bahkan sebaliknya, Allah rela mengorbankan AnakNya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan segala penderitaan (John 3:16).

          Dari semua yang telah saya bahas pada bagian 1,2 dan 3, kita dapat melihat bahwa penjelasan Alkitab sangatlah akurat dan dapat diterima akal sehat. Jika ada orang yang menganggap bahwa Allah menciptakan segala sesuatu termasuk hal-hal yang buruk, maka hal itu tidaklah masuk akal, sebagai contoh : jika kita melihat sebuah mobil, bangunan, jembatan, taman, pesawat terbang, kereta api, berbagai alat elektronik, dan lain-lain, siapa yang menciptakan semua itu? Tentu saja bukan Allah, melainkan manusia, meskipun manusia hanya mengolah bahan-bahan yang telah disediakan oleh Allah, tetapi manusia sanggup mewujudkan apa yang ada dalam pikirannya. Begitu pula halnya dengan dosa, tentu saja sebagai suatu pribadi yang bebas baik malaikat dan manusia dapat dicobai oleh keinginannya sendiri dan jika keinginan itu dibuahi maka melahirkan dosa dan sebagai dampak dari dosa adalah penderitaan, kematian dan maut yang kekal.