Senin, 28 November 2016

Mengapa Allah menciptakan langit dan bumi ?

          Seringkali kaum atheis berargumen bahwa jika memang ada Allah yang kekal, tentu Ia tidak membutuhkan apapun juga, jadi untuk apa menciptakan langit dan bumi. Bahkan berbagai macam agama dan kepercayaan juga mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengapa ada langit dan bumi, sehingga tidak heran jika beberapa orang mempercayai suatu cerita, dongeng, ataupun mitos mengenai keberadaan langit dan bumi, tetapi semuanya itu tidak jelas sumbernya dan tidak ada bukti kebenarannya. Jadi apa penjelasan Alkitab, mengapa Allah menciptakan langit dan bumi?
       
           Pertanyaan mengenai penciptaan langit dan bumi ini sebenarnya adalah dasar dari segala pemikiran mengenai kehidupan di dunia ini, tanpa memahami hal ini maka kita tidak akan mengerti tujuan hidup ini. Alkitab menyatakan bahwa pada mulanya dengan Allah menciptakan langit dan bumi (Gen 1:1), selama 5 hari Allah menyelesaikan penciptaan langit dan bumi beserta segala isinya (Gen 1:2-25), pada hari keenam Allah menciptakan manusia menurut rupa dan gambarNya supaya mereka berkuasa atas bumi beserta segala isinya (Gen 1:26-28), Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik (Gen 1:31) dan pada hari ketujuh Allah berhenti dari segala pekerjaan penciptaanNya itu (Gen 2:1-3). Melihat urutan ayat firman Tuhan di atas, kita dapat menyimpulkan secara sederhana bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya untuk diberikan dan dikuasai oleh manusia. Tetapi mengapa Allah melakukan semuanya itu?

          Untuk memahami hal ini, kita harus terlebih dulu mengetahui karakter utama Allah, Alkitab menyatakan bahwa Allah itu kasih (1 John 4:8), Allah merupakan sumber dari kasih yang sejati (agape), dan kasih itu tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus ada bejana untuk dapat memahami, menerima dan menikmati kasih Allah yang tak terbatas itu (1 Cor 13:4-8). Meskipun Allah dapat menciptakan segala jenis makhluk hidup, seperti malaikat, berbagai jenis tumbuh-tumbuhan dan  binatang, tetapi semuanya makhluk itu tidak dapat memahami dan menikmati kasihNya. Oleh sebab itu Allah memiliki visi untuk menciptakan makhluk hidup yang memiliki rupa dan gambarNya sendiri sehingga dapat menjadi bejana kasihNya, yaitu manusia (Gen 1:26-28). Tetapi bagaimana Allah dapat melimpahkan kasihNya yang tak terbatas itu kepada manusia?

          Di sinilah kita harus mengerti bahwa Allah memiliki konsep yang dinamakan Kerajaan Allah, suatu pemerintahan Allah (Psa 24:1-10). Untuk memahami hal ini, kita dapat melihat gambaran dari pemerintahan dunia ini, setiap pemerintahan suatu negara memiliki otoritas tertinggi seperti seorang presiden, perdana menteri ataupun seorang raja. Suatu pemerintahan memiliki tujuan dasar yang sama, yaitu untuk mencapai kemakmuran, keamanan dan kemajuan dalam segala aspek kehidupan warga negaranya. Demikian pula dengan Kerajaan Allah, suatu konsep pemerintahan Allah untuk melimpahkan kasih dan berkatNya secara tanpa batas kepada setiap warga negaraNya, yaitu manusia. Berdasarkan pengertian di atas, Allah menetapkan untuk menciptakan langit dan bumi, suatu tempat untuk menyelenggarakan pemerintahan Allah bersama manusia di bumi kekal selamanya (Rev 21:1-27 ; Rev 22:1-5).

          Jadi untuk apa Allah menciptakan langit dan bumi? Jawaban singkatnya adalah untuk manusia. Alkitab menyatakan bahwa langit, bumi dan beserta segala isinya itu sungguh amat baik (Gen 1:31), dan bumi yang sungguh amat baik itu diberikanNya kepada manusia, hal ini jelas bahwa Allah ingin menyatakan kasihNya kepada manusia melalui segala ciptaanNya. Alkitab juga menyatakan bahwa langit itu menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya (Psa 19:2), hal ini berarti bahwa langit diciptakan Tuhan agar manusia dapat melihat kemuliaanNya, memahami betapa agung pekerjaan tanganNya, sehingga manusia dapat mengenali keberadaan, keilahian, dan kekuatanNya yang kekal (Rom 1:19-20).