Minggu, 11 Desember 2016

Apa saja strategi iblis untuk menghancurkan manusia ? bagian 1

          Jika kita renungkan sejarah kehidupan manusia mulai manusia pertama Adam dan Hawa sampai sekarang, sudah beribu-ribu tahun lamanya manusia tidak dapat menikmati kehidupan yang Allah rencanakan sejak pada mulanya, sejarah manusia penuh dengan dukacita, penderitaan dan kehancuran dalam berbagai aspek kehidupan. Tetapi banyak orang tidak menyadari bahwa dibalik semua penderitaan itu ada oknum jahat atau yang sering kita sebut iblis sebagai penyebabnya, bahkan ironisnya banyak orang masih menganggap bahwa Allahlah penyebab segala kesengsaraan mereka. Jadi apakah manusia dapat bebas dari segala perbuatan iblis? Apa saja strategi iblis yang tidak diketahui oleh banyak orang?

          Sebelumnya saya akan memberitakan kabar baik bahwa melalui karya salib, Tuhan Yesus telah mengalahkan iblis dan melucuti segala kekuasaannya di bumi (Col 2:15). Jadi saat ini sebenarnya ada jalan keluar dari segala perbuatan jahat iblis dan kerajaan kegelapan, yaitu melalui keselamatan di dalam Kristus Yesus (Col 2:6-15). Tetapi meskipun iblis sudah dikalahkan, ia masih dapat mempengaruhi manusia melalui berbagai macam strategi dan tipu dayanya, sebab masih banyak manusia yang tidak mengetahui kebenaran keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus, dan juga tidak tahu berbagai macam tipu muslihatnya. Sekarang mari kita lihat apa saja strategi yang iblis gunakan untuk mencuri, membunuh dan membinasakan manusia (John 10:10).

          Dusta dan tipu (John 8:44). Ini adalah dasar dari segala strategi iblis sejak pada mulanya, tujuan iblis adalah agar manusia tidak mengetahui kebenaran. Iblis menaburkan kebohongan secara terus menerus pada pikiran manusia sehingga manusia mempercayai segala kebohongannya. Melalui berbagai macam sarana fasilitas yang ada di dunia ini, baik televisi, media cetak, internet, maupun manusia, iblis terus menyebarkan kebohongan. Oleh sebab itu, hanya melalui pewahyuan firman Tuhan yang tertulis (Alkitab) saja kita dapat mengetahui kebenaran, sebab firmanNya adalah kebenaran (John 17:17).

          Menyesatkan seluruh dunia (Rev 12:9). Iblis menggunakan dustanya untuk menyesatkan seluruh manusia. Melalui berbagai macam ajaran agama, kepercayaan, mitos, adat istiadat, keluarga, egoisme, negara, filsafat, politik, kebudayaan dan berbagai ajaran nenek moyang, iblis membutakan pikiran banyak orang di dunia ini. Akibatnya seluruh manusia di dunia ini menjalani kehidupan berdasarkan kepercayaan yang berbeda-beda, bahkan bagi kebanyakan orang, kebenaran itu adalah relatif, tidak ada yang mutlak, setiap orang berjalan berdsarkan kebenarannya sendiri. Tujuan iblis jelas agar manusia tidak mau menerima kebenaran yang ditawarkan oleh injil Kristus.

          Mencobai dan menggoda manusia (Jas 1:13-15). Iblis menggunakan berbagai macam cara untuk menimbulkan berbagai macam keinginan manusia untuk hidup dalam dosa. Strategi iblis sebenarnya tidak berbeda dengan strategi pemasaran dan promosi, tetapi hal ini sangat efektif untuk menimbulkan berbagai macam keinginan. Apalagi saat ini dengan kemajuan teknologi media informasi  maka iblis dapat secara terus menerus mempengaruhi pikiran manusia untuk mencintai dan menikmati dosa dunia ini (1 John 2:15-17). Waspadalah akan cinta uang, materialisme, kekuasaan, seks bebas, pornografi, narkoba, popularitas, dan lain-lain, itu semua adalah bagian dari cara berpikir dunia ini, dan dunia ini di bawah pengaruh iblis (Eph 6:12)

          Mendakwa (Rev 12:10). Iblis juga terus menerus mendakwa manusia atas segala kelemahan dan dosa yang dilakukan manusia, sehingga manusia terus menerus hidup dalam rasa bersalah dan malu pada diri sendiri dihadapan Allah. Biasanya iblis mendakwa orang-orang kristen yang telah diselamatkan, tujuannya agar ia dapat mencuri segala sukacita, damai sejahtera dan kebahagiaan yang telah diberikan Allah kepada setiap anak-anakNya. Alkitab menyatakan bahwa di dalam Kristus ada penebusan dan pengampunan dosa (Eph 1:7), kita dibenarkan oleh darahNya (Rom 5:9) dan disempurnakan sekali untuk selamanya (Heb 10:14-18), sehingga sebagai anak Tuhan kita tidak perlu hidup dalam rasa bersalah dan tidak layak lagi. Apabila kita berbuat salah atau dosa, kita hanya perlu melupakannya dan tidak melakukannya lagi, supaya kita tidak mengalami kerugian akibat dosa.

          Mencuri firman Tuhan (Mat 13:19). Iblis suka mencuri firman Tuhan yang ditaburkan pada hati manusia, sehingga benih firman Tuhan itu menjadi sia-sia. Banyak orang sering mendengar firman Tuhan, tetapi tidak pernah mengerti, mengapa? Tuhan Yesus menggambarkan hati yang tidak mengerti firman Tuhan seperti benih yang jatuh di sisi jalan. Pada jaman romawi saat itu, jalan-jalan utama menggunakan batu yang keras, jadi tidak ada benih yang dapat hidup jika jatuh pada jalanan batu. Hati yang keras itu adalah hati yang sombong, sikap hati yang menganggap dirinya paling benar, sehingga tidak dapat mengerti kebenaran firman Tuhan. Orang semacam ini akan jatuh ke dalam berbagai pencobaan dan penderitaan karena kesombongannya sendiri. Jika orang yang keras hatinya mau bertobat dan merendahkan diri, barulah ia akan memahami firman Tuhan.

          Mengajarkan manusia untuk tidak percaya anugerah kebaikan Allah (Gen 3:1-24). Strategi ini digunakan iblis untuk membuat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa dan kehilangan segala anugerah kebaikan Allah dalam hidup mereka. Rencana Allah sejak semula bagi manusia adalah untuk menerima, menikmati dan mengelola segala anugerah kebaikannya, tetapi iblis mengajarkan manusia untuk tidak mempercayai kebaikan Allah. Strategi ini sering dipakai iblis untuk menghancurkan kehidupan orang kristen, membuat mereka sangat menderita, sebab mereka harus mengusahakan segala sesuatu dengan kekuatannya sendiri yang terbatas. Tidak heran jika sampai hari ini, banyak orang kristen yang stres, putus asa, bingung, sakit, kekurangan, dan mengalami berbagai macam penderitaan hidup.

Berlanjut pada bagian 2.