Selasa, 03 Mei 2016

Apa yang dimaksud dengan "Perjanjian Baru" ?

          Salah satu hal yang paling penting untuk diketahui semua orang adalah bahwa Allah tidak hanya menciptakan manusia, tetapi Allah juga membuat suatu perjanjian dengan manusia sejak pada mulanya. Banyak orang percaya pada Allah melalui berbagai macam agama, tetapi tidak ada orang yang dapat mengetahui secara pasti bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan mereka. Tanpa mengetahui perjanjian Allah, manusia  hanya dapat pasrah pada segala hal yang dapat terjadi dalam hidup mereka, baik ataupun buruk, seolah-olah semuanya itu adalah takdir dari Allah yang tidak bisa kita pahami. Alkitab menyatakan ada banyak perjanjian yang telah Allah buat untuk kebaikan manusia sejak pada mulanya, tetapi manusia telah gagal dan melanggar semua perjanjian itu. Kabar baiknya Allah telah membuat suatu perjanjian yang baru supaya manusia dapat menikmati kehidupan yang sempurna dari Allah. Jadi apa sebenarnya yang dimaksud perjanjian baru itu?


          Mengapa Allah perlu membuat perjanjian dengan manusia? Untuk memahaminya, kita perlu mengetahui terlebih dulu apa itu "perjanjian". Perjanjian adalah suatu kontrak yang mengatur hubungan, tanggung jawab dan juga manfaat yang dapat diperoleh dari pihak-pihak yang terkait di dalamnya. Suatu perjanjian atau kontrak biasanya bersifat mengikat dan juga memiliki fungsi sebagai jaminan yang berkekuatan hukum. Alkitab memberikan gambaran bahwa pada mulanya perjanjian yang dibuat Allah itu bertujuan memberikan jaminan dan kepastian kepada manusia untuk menikmati kehidupan Allah dengan menerima segala kasih, kuasa, kebaikan, kemurahan dan kemuliaan Allah di muka bumi ini selama manusia mentaati ketentuan perjanjian itu (Gen 2:8-17). Sebaliknya jika manusia melanggar perjanjian tersebut, maka manusia juga akan menerima akibatnya, yaitu kematian atau kehilangan kehidupan dan kemuliaan Allah. Kita mengetahui bahwa karena tipuan iblis, akhirnya manusia jatuh dalam dosa dengan melanggar ketentuan perjanjian Allah (Gen 3:1-24).

          Ada banyak sekali perjanjian yang dibuat Allah setelah manusia jatuh dalam dosa, baik dari perjanjian yang bersifat individu sampai yang bersifat universal. Ada beberapa perjanjian yang sangat popular yaitu: perjanjian Allah dengan Nuh (Gen 9:1-17), perjanjian Allah dengan Abraham (Gen 12:1-3 ; Gen 15:1-20), perjanjian Allah dengan Musa untuk membebaskan Israel dari perbudakan Mesir (Ex 3:1-17). dan perjanjian Allah dengan Israel melalui hukum Taurat (Ex 24:1-18). Semua perjanjian yang diadakan Allah di masa lampau itu sebenarnya seperti suatu perjalanan menaiki anak tangga menuju pada puncak perjanjian Allah yang terakhir dan sempurna untuk menyelamatkan manusia dari dosa, itulah yang disebut sebagai perjanjian baru.

          Perjanjian baru adalah perjanjian yang sempurna sebab Anak Allah (Yesus) rela menjadi manusia untuk menanggung dan menebus dosa manusia melalui proses yang panjang, mulai dari kelahiranNya sebagai manusia, kehidupanNya yang tanpa dosa, kematianNya di kayu salib menanggung hukuman dosa manusia dan akhirnya kebangkitanNya yang mengalahkan maut (Matt 1:21 ; Heb 4:14-15 ; Phil 2:5-11 ; 1 Cor 15:1-58). Perjanjian yang baru ini dapat disimpulkan sesuai dengan pernyataan Alkitab : "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal (Yesus Kristus), supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (John 3:16).

          Secara sederhana saya akan menggambarkan bahwa Tuhan Yesus adalah perantara perjanjian baru. Semua manusia telah jatuh dalam dosa (Rom 3:23), dosa adalah sumber segala penderitaan manusia di dunia ini (Rom 6:23), Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa (Matt 1:21), setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus akan dilahirkan kembali menjadi manusia baru yang telah bebas dari kuasa dosa (Rom 6:1-14), ketika seseorang dibebaskan dari dosa, maka ia akan menjadi bait Roh Kudus (1 Cor 6:19), dan Roh Kudus akan menjadi sumber kehidupan Allah yang terus mengalir di dalam roh manusia (John 7:38-39), sehingga manusia akan dapat kembali menikmati kehidupan luar biasa yang telah dirancangkanNya sejak pada mulanya (Gal 5:22-24 ; Eph 1:3 ; Rom 8:32).

          Perjanjian baru ini adalah perjanjian anugerah, yang artinya manusia tidak perlu berusaha dengan kekuatannya sendiri untuk mendapatkan segala manfaatnya, tetapi kita hanya perlu menerima anugerah pemberian Allah ini dengan iman di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan kita dari dosa dan memberikan kekayaan kasih karuniaNya yang melimpah (Eph 2:1-10). Kabar baik perjanjian baru inilah yang sebenarnya adalah injil yang harus diberitakan kepada semua orang (Mark 16:15-16). Tetapi sungguh suatu hal yang menyedihkan apabila kita sebagai orang yang telah percaya kepada Yesus tidak mengetahui dan memahami bagaimana cara menjalani hidup di bawah perjanjian baru, masih banyak gereja Tuhan yang menjalani kehidupan di bawah hukum taurat, sehingga tidak sedikit yang stres, putus asa bahkan kembali lagi ke dalam perbudakan dosa.

          Hanya ada satu cara untuk menjalani kehidupan perjanjian baru yang sempurna, yaitu melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus (Gal 2:20), sebab di dalam perjanjian baru Tuhan Yesus sendiri mewakili semua manusia di hadapan Allah, Ia telah membayar mahal keselamatan kita secara utuh dengan darahNya sendiri (Luke 22:20 ; Heb 9:11-28). Jangan menanggung kehidupan ini dengan kekuatan kita sendiri, percayalah kepadaNya, jangan sia-siakan apa yang telah Yesus lakukan untuk kita, terimalah segala kasih karunia dan kemurahanNya sekarang juga, semuanya telah disediakan bagi kita (Eph 1:3 ; Rom 8:32).