Jumat, 04 Desember 2015

Apakah di dalam Kristus ada berkat kekayaan keuangan, dan bagaimana cara menerimanya? bagian 1

          Hal keuangan adalah kontroversial di kalangan orang agamawi, tetapi secara realita kehidupan manusia di dunia ini sangat dipengaruhi oleh uang. Suka atau tidak, sistem keuangan sebenarnya adalah rencana Allah untuk kebaikan manusia, oleh sebab itu Allah menjanjikan suatu berkat kekayaan keuangan kepada Abraham (Gen 12:2 ; Gen 13:2). Alkitab juga menyatakan bahwa uang itu sendiri tidaklah jahat, tetapi akar segala kejahatan adalah cinta akan uang (1 Tim 6:10), jadi jelas bahwa uang itu sendiri dapat digunakan untuk tujuan yang baik sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi realitanya masih banyak manusia (termasuk anak Tuhan) yang belum menikmati kekayaan keuangan yang melimpah, bahkan masih banyak yang berkekurangan, Alkitab menyatakan bahwa sebenarnya kemiskinan itu adalah suatu kutuk dosa (Deut 28:23 ; Deut 28:47-48). Meskipun demikian, saat ini kita ada di jaman kasih karunia perjanjian baru, jadi apakah Tuhan Yesus juga menebus kutuk kemiskinan dan menyediakan kekayaan keuangan bagi setiap orang?

          Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain (Gal 3:13-14). Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya (2 Cor 8:9). Jadi jelas bahwa Tuhan Yesus telah menebus kutuk kemiskinan, supaya oleh kasih karuniaNya, setiap orang bisa menikmati berkat kekayaan atau keuangan. Allah itu kaya, ia juga ingin anak-anakNya kaya dan menjadi berkat bagi banyak orang melalui kekayaan itu, oleh sebab itu anak-anak Tuhan sebenarnya adalah ahli waris yang sah untuk menerima dan menikmati berkat kekayaan keuangan dari Allah (Rom 8:17).

          Tetapi bagaimana cara menerima atau mendapatkan berkat kekayaan keuangan yang melimpah itu? Meskipun di dalam Kristus ada berkat kekayaan keuangan, tetapi hal ini tidaklah otomatis terjadi pada setiap anak Tuhan, jadi sekarang yang penting adalah mengetahui cara yang telah ditetapkan oleh Tuhan untuk menerima berkat keuangan itu. Sebelumnya, kita harus memahami bahwa seluruh berkat surgawi yang telah disediakan untuk kita di dalam Kristus itu bersifat rohani (Eph 1:3), hal ini termasuk berkat kekayaan. Alkitab menyatakan bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat, fakta jasmani berasal dari fakta rohani (Heb 11:3).

          Selanjutnya kita perlu mengetahui fakta bahwa kekayaan secara fisik itu sebenarnya tidak berwujud uang, tetapi berwujud aset. Sumber aset adalah bumi dan segala isinya yang adalah ciptaan Tuhan (Gen 1:31), semua aset itu adalah kekayaan yang memiliki nilai dan potensi yang dapat berlipat ganda nilainya. Sedangkan uang hanyalah alat yang sah untuk mengukur nilai aset dan juga berfungsi sebagai alat tukar. Berdasarkan pengertian di atas, secara sederhana aset itu dapat digambarkan sebagai benih, tetapi apabila benih itu dikelola dengan benar, maka akan menjadi sebuah mesin pencetak uang, sebab pengelolaan aset itu memiliki potensi untuk dapat secara terus menerus menghasilkan uang. Oleh sebab itu, jika kekayaan secara fisik itu bukanlah berwujud uang, demikian pula kekayaan secara rohani, kekayaan itu selalu identik dengan benih (aset), dan wujud aset rohani yang kita miliki di dalam Kristus untuk menjalani hidup yang berkelimpahan di dunia ini adalah hikmat Allah (Prov 3:13-18).

          Sekarang supaya lebih jelas, perhatikan apa yang telah Allah sediakan untuk kita, yang pertama, sejak pada mulanya Tuhan telah menciptakan bumi dan segala isinya ini sebagai aset atau kekayaan fisik yang diberikan kepada manusia untuk dikuasai dan dinikmati (Gen 1:28). Dan yang kedua, Allah juga telah memberikan di dalam Kristus kekayaan rohani bagi anak-anakNya, yaitu hikmat Allah. Maka hal yang ketiga adalah bagian kita, yaitu bertindak mengelola aset yang telah Tuhan sediakan di dunia ini dengan hikmat Allah, ini adalah hal yang terpenting, kunci untuk dapat menikmat kekayaan keuangan yang melimpah (Mat 25:14-30). Jangan memiliki sikap dan tindakan seperti seorang pengemis yang meminta-minta uang, tetapi kita harus memiliki sikap seorang pengelola seperti pengusaha yang kaya raya (John 15:1-2). Sangat menyedihkan jika masih ada banyak anak Tuhan yang mengharapkan pemberian uang dari orang-orang yang berbelaskasihan kepadanya, ini adalah mentalitas pengemis.

Bersambung ke bagian 2