Selasa, 01 Desember 2015

Apa yang dimaksud dengan hidup menurut daging (flesh) dan hidup menurut Roh (spirit) ?

          Gereja Tuhan seringkali diajarkan bahwa hidup menurut daging berarti hidup mengikuti keinginan nafsu dengan melakukan berbagai perbuatan dosa, sebaliknya hidup menurut Roh itu berarti hidup mengikuti keinginan Roh Allah dengan melakukan segala hal yang baik sesuai dengan kehendakNya. Sebenarnya sejak kecil, semua orang sudah diajarkan untuk mengetahui apa yang baik dan buruk, masalahnya adalah semua orang (termasuk gereja Tuhan) tidak sanggup hidup mengikuti segala kehendak Allah, sehingga semua orang mengalami hal yang sama, yaitu jatuh bangun dalam dosa. Ironisnya lagi, gereja Tuhan yang sudah menerima anugerah keselamatan di dalam Kristus, juga masih jatuh bangun dalam dosa. Apakah sebenarnya yang dimaksud cara hidup menurut daging dan Roh itu? Apakah kita bisa hidup sepenuhnya menurut Roh?


          Untuk dapat mengerti persoalan ini, kita harus lebih dulu memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan hidup menurut daging itu. Alkitab menyatakan bahwa ketika kita hidup menurut daging, hawa nafsu dosa yang dirangsang oleh hukum Taurat bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita agar kita berbuah bagi maut (Rom 7:5). Hal ini jelas, Alkitab menyatakan bahwa hukum taurat itulah akar dari segala hawa nafsu dosa yang menguasai kita. Tidak heran jika rasul Paulus sendiri bisa stres karena meskipun dia menghendaki melakukan apa yang baik, tetapi realitanya ia terus menerus melakukan apa yang tidak ia kehendaki, yaitu yang jahat, (Rom 7:19-23).

          Hidup menurut daging adalah usaha manusia untuk menjalani hidup di bawah hukum Taurat, berusaha dengan kekuatannya sendiri untuk hidup benar dan kudus, meskipun secara penampilan luarnya tampak seperti orang agamawi yang baik, tetapi bagian dalamnya muncul berbagai macam hawa nafsu dosa yang menghasilkan segala perbuatan daging (Gal 5:19-21). Mengapa bisa terjadi demikian? Alkitab menyatakan bahwa hukum Taurat itu rohani, sedangkan manusia bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa (Rom 7:14). Artinya hukum Taurat itu bersifat rohani, kesempurnaannya bersifat rohani, sedangkan manusia yang mencoba hidup di bawah hukum Taurat itu bersifat jasmani yang sangat terbatas, akibatnya hukum Taurat yang sempurna itu justru menghasilkan dosa (Rom 7:15-17), tidak hanya itu, hukum Taurat juga adalah kuasa dosa (Rom 6:14).

          Selanjutnya kita juga harus memahami apa yang dimaksud dengan hidup menurut Roh itu. Alkitab menyatakan bahwa apa yang tidak mungkin dilakukan oleh hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah, dengan mengutus AnakNya sendiri dalam daging yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh (Rom 8:3-4). Hal ini jelas, Alkitab menyatakan bahwa melalui karya Tuhan Yesus di atas salib, tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, jadi bukan dengan usaha kita, melainkan melalui kasih karunia Allah. Rasul Paulus berteriak putus asa, siapa yang dapat melepaskan dia dari daging maut ini, dan ia menemukan jawabannya, syukur kepada Allah, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (Rom 7:24-25).

          Hidup menurut Roh adalah hidup berdasarkan kasih karunia Allah, apa yang telah Tuhan Yesus kerjakan untuk kita di kayu salib, Ia mengampuni dosa kita, Ia membenarkan kita, Ia menguduskan kita, dan Ia memberikan kepada kita segala berkat di dalam surga, Ia membebaskan kita dari kutuk hukum taurat, Ia menyembuhkan segala penyakit kita, Ia menjadikan kita anak Allah, dan masih banyak lagi, bahkan segala janji Allah yang baik di dalam Alkitab telah diberikan kepada kita melalui Tuhan Yesus (Rom 8:32).

          Jadi apakah kita bisa hidup menurut Roh sepenuhnya, sepanjang waktu? Ya tentu saja bisa, kita bisa menikmati hidup menurut Roh apabila ada Roh Kudus di dalam diri kita (Rom 8:9), yang perlu kita lakukan adalah mengetahui, percaya, menerima, dan menikmati segala hal yang telah Tuhan Yesus sediakan untuk kita (Eph 1:3). Hidup menurut Roh itu sama dengan hidup di bawah kasih karuniaNya, bukan dengan usaha dan kekuatan kita sendiri, kita hanya perlu memperbaharui pikiran dan hati kita untuk menyesuaikannya dengan segala fakta rohani yang telah diselesaikan di dalam Kristus (Rom 12:2).