Senin, 25 Mei 2015

Apakah Tuhan Yesus sungguh telah menebus penyakit dan penderitaan manusia? bagian 2

Lanjutan bagian 1.


          Pada bagian 1 kita telah mengetahui bahwa sebenarnya Tuhan Yesus telah menanggung dosa manusia, hal ini berarti sama dengan menanggung sumber penyakit dan penderitaan yang bersifat internal, yaitu roh manusia yang telah tercemar dan rusak akibat dosa, jadi bagaimana manusia dapat memiliki roh yang baru? Tuhan Yesus berkata bahwa untuk dapat masuk kerajaan Allah, manusia harus dilahirkan kembali dari air dan Roh (John 3:3-5), ketika manusia berdosa mau menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus maka rohnya dilahirkan kembali atau diperanakkan dari Allah, bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih firman Allah yang hidup dan kekal (John 1:12-13 ; 1 Pet 1:23). Rasul Paulus dengan jelas menyatakan bahwa setiap orang yang telah mengalami kelahiran baru di dalam Kristus, maka ia adalah ciptaan baru (2 Cor 5:17), manusia (roh) yang lama telah disalibkan, supaya tubuh dosa dilenyapkan, agar kita tidak menjadi budak dosa lagi (Rom 6:6). 

          Tetapi pertanyaannya, jika setiap orang yang telah lahir baru sebenarnya juga telah dibebaskan dari roh manusia lama, akar segala penyakit di dalam dirinya, mengapa masih banyak yang menderita sakit penyakit secara jasmani?  Sebenarnya hanya ada satu penyebab yaitu jiwa manusia menghalangi kehidupan dan kesembuhan yang mengalir dari roh manusia yang telah menyatu dengan Roh Kudus. Perlu kita ketahui bahwa meskipun roh sudah lahir baru, jiwa manusia itu bersifat bebas atau memiliki pikiran, perasaan dan kehendak yang bebas, sebab manusia itu bukan robot, ia memiliki kemampuan untuk dapat memilih dan mengambil keputusan secara pribadi. Setelah roh manusia dilahirkan kembali, jiwa dipengaruhi oleh 2 hal yaitu pengaruh dari dalam (roh yang baru dan Roh Kudus) dan pengaruh dari luar (dunia dan setan-setan), oleh sebab itu keputusan yang dibuat oleh jiwa manusia adalah penentu apakah dia akan menikmati kesembuhan dan kesehatan atau akan menderita sakit penyakit. 

          Jadi jelas secara teknis, roh yang baru mengalirkan kehidupan ke jiwa, kemudian ketika jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak) mau menerima dan menikmati kehidupan yang baru, maka tubuh otomatis akan memanifestasikan kehidupan baru tersebut, sebab tubuh adalah pelayan jiwa (Rom 6:11-18). Tentu saja kehidupan yang baru tidak hanya memancarkan sifat-sifat Allah atau buah Roh (Gal 5:22-23), tetapi juga kemakmuran, kesembuhan dan kesehatan secara jasmani (3 John 2). Jadi sekarang kita tahu bahwa jiwa manusialah yang menjadi penghalang tubuh jasmaninya tidak menerima kesembuhan dan kesehatan, tetapi mengapa? Pertama, banyak orang kristen yang tidak mengetahui kebenaran ini sehingga jiwanya masih tertutup (Hos 4:6). Kedua, banyak orang kristen yang tidak percaya akan kebenaran ini, sehingga jiwanya tidak mau menerima kesembuhan dari rohnya (James 1:6-7). Ketiga, banyak orang kristen yang melanggar hukum-hukum kesehatan yang ditetapkan Allah, pelanggaran hukum berarti dosa (1 John 3:4) dan dosa akan melahirkan sakit penyakit bahkan maut (James 1:15). Hukum-hukum kesehatan ini akan dibahas di artikel yang lain.

           Kesimpulannya, kesembuhan dan kesehatan sebenarnya adalah hak semua anak-anak Allah di dalam Kristus Yesus. Allah kita adalah Allah yang konsisten, ketika Tuhan Yesus berada di dunia ini, Ia menyembuhkan banyak sekali orang berdosa yang menderita sakit penyakit dengan kuasa Roh Kudus (Acts 10:38), sekarang apakah ada alasan bagi Dia tidak menyembuhkan kita anak-anakNya yang sangat dikasihiNya? Tuhan Yesus bahkan mengutus Roh Kudus untuk tinggal di dalam kita (John 14:16-17), jadi adalah suatu hal yang aneh jika Roh Kudus hanya berdiam diri melihat anak-anakNya menderita  sakit penyakit, mustahil !!! Tidak hanya itu, sebenarnya kesembuhan sudah dianugerahkan kepada kita melalui roh yang dilahirkan kembali, akar segala penyakit dan penderitaan itu telah ditanggung dan dipikul oleh Tuhan Yesus (Isa 53:4), kita tidak perlu sakit lagi. Kuncinya adalah apakah jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak) dan tubuh kita mau berubah menjadi selaras dengan roh kita yang baru, jangan ada kontadiksi (saling bertentangan) satu sama lain. Jika telah selaras maka aliran kuasa kesembuhan dan kesehatan dari Roh Kudus dapat mengalir bebas sampai ke tubuh jasmani kita, bahkan mengalir keluar untuk menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit penyakit di sekeliling kita (Mark 16:18).

          Jika Tuhan Yesus telah menebus penderitaan manusia, mengapa banyak pengikutNya juga masih mengalami penderitaan dan penganiayaan? Ingat, bahwa kehendak bebas kita yang menentukan, Tuhan Yesus tidak pernah memaksakan kehendakNya kepada kita. Jika kita sebagai pengikut Kristus memilih untuk berbuat dosa, maka tentu saja kita akan mengalami penderitaan sebagai akibatnya, tetapi penderitaan yang disebabkan oleh dosa tidak pernah dikehendaki oleh Tuhan. Sebaliknya Alkitab menyatakan bahwa suatu kebahagiaan dan besar upahnya di sorga jika kita dianiaya oleh karena kebenaran, bahkan sepanjang jaman banyak nabi dan pengikut Kristus dianiaya oleh karena mereka memberitakan kebenaran dan Injil (Mat 5:10-12). Menderita karena kebenaran diijinkan oleh Tuhan sebab hal itu adalah salah satu cara agar dunia dapat melihat Kristus di dalam kehidupan para pengikutNya, Tuhan Yesus juga mengalami penderitaan karena kebenaran, tetapi Ia tetap mengasihi setiap orang yang menganiayaNya, demikianlah Tuhan menghendaki setiap kita menjadi saksiNya (Acts 1:8).