Rabu, 09 Juli 2014

Apa yang dimaksud dengan "Kerajaan Allah" ?

          Istilah "Kerajaan Allah" seringkali diucapkan di kalangan gereja Tuhan maupun di dalam Alkitab, tetapi tidak banyak orang kristen yang benar-benar memahami apa arti kerajaan Allah, akibatnya gereja Tuhan juga tidak mendapatkan manfaat yang penuh dari realita kerajaan Allah. Ada yang menganggap bahwa kerajaan Allah itu adalah di surga dimana Allah bertakhta, ada pula yang mengajarkan bahwa kerajaan Allah itu dimanifestasikan dalam bentuk organisasi gereja di bumi, dan ada juga yang menyatakan bahwa kerajaan Allah itu adalah kekristenan secara umum. Semua pandangan itu tidak sesuai dengan ajaran Alkitab, jika gereja Tuhan tidak memahami kebenaran mengenai kerajaan Allah maka kekristenan itu hanya seperti suatu agama yang mati, tidak berbeda dengan agama lainnya. Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan kerajaan Allah?

          Secara sederhana kerajaan Allah adalah wujud dari pemerintahan Allah sebagai Raja yang memiliki otoritas dan berkuasa atas segala sesuatu, sebab segala sesuatu dijadikan oleh Dia (John 1:3 ; Rev 4:11). Alkitab menyatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya (Gen 1:1-25), tetapi semuanya itu bukanlah inti dari kerajaan Allah, sebenarnya Allah telah merencanakan bahwa kerajaanNya akan dipenuhi oleh ciptaanNya yang paling mulia, yaitu "manusia", suatu ciptaan yang memiliki rupa dan gambar Allah sendiri untuk berkuasa atas bumi dan segala isinya (Gen 1:26-28; Psa 8:4-10). Hal ini sangat luar biasa, manusia tidak hanya mewarisi sifat dan karakter Allah sendiri, tetapi juga mewarisi kerajaanNya, manusia diciptakan untuk menjadi bagian dari keluarga Allah, untuk menerima dan memancarkan kemuliaan Allah. Alkitab dari awal sampai akhir menyatakan kerajaan Allah di dalam kehidupan manusia, jadi jika kita hendak membahas kerajaan Allah secara utuh, maka itu sama saja dengan membahas seluruh Alkitab, jadi di sini kita hanya akan fokus mengenai aspek praktisnya.

          Kerajaan Allah itu bukan sebuah impian atau cita-cita, bukan sebuah organisasi agama dan juga bukan suatu ajaran moral, tetapi kerajaan Allah itu adalah realita pemerintahan Allah yang hidup dan berkuasa, masalahnya tidak semua makhluk ciptaanNya mau tunduk di bawah otoritas pemerintahanNya. Iblis dan para pengikutnya memberontak terhadap kekuasaan Allah, begitu pula manusia jatuh dalam dosa karena ditipu iblis untuk tidak taat dan memberontak kepada Allah, akibatnya manusia mengalami kematian rohani dan diusir dari taman Eden yang penuh dengan anugerah dan kebaikan Allah (Gen 3:22-24). Tetapi karena Allah itu begitu mengasihi manusia maka Allah tetap memberikan jalan bagi manusia untuk kembali dipulihkan melalui berbagai perjanjian yang Dia adakan sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa (perjanjian lama) dan sampai puncaknya adalah ketika Tuhan Yesus menebus dosa dunia (perjanjian baru). Alkitab menyatakan bahwa setiap orang yang mau menerima anugerah pengampunan dosa melalui Tuhan Yesus Kristus kembali dipulihkan ke dalam kerajaan Allah (Rev 5:9-10; Col 1:13-14). Jadi jelas bahwa meskipun kerajaan Allah itu adalah sebuah realita, tidak semua orang dapat hidup di dalamnya, hanya orang-orang yang telah dibasuh oleh darah Anak Domba yang dapat hidup di bawah kekuasaan Allah.

          Tetapi meskipun gereja Tuhan telah berada di bawah kekuasaan kerajaan Allah, masih banyak orang kristen yang tidak mengetahui dan menikmati segala manfaat yang telah disediakan Allah bagi mereka. Sistem pemerintahan Allah didasari oleh karakterNya sendiri yaitu kasih (1 John 4:8), artinya Allah menjalankan pemerintahanNya di atas bumi dengan menyatakan kasihNya kepada manusia. Allah telah memberikan kepenuhan kasihNya kepada manusia di dalam Kristus (Eph 1:3 ; Rom 8:32), gereja Tuhan hanya perlu menggunakan iman untuk meresponi, menerima dan menikmati semua hal yang baik itu, kita harus mengetahui bahwa meskipun Allah berkuasa, Dia bukanlah seorang diktator yang suka memaksakan kehendakNya. Kehendak Allah sejak semula adalah untuk memberkati seluruh manusia di bawah pemerintahan Allah di atas muka bumi (Gen 1:28), jadi hal terpenting bagi gereja Tuhan saat ini adalah menerima seluruh kepenuhan kasih Allah dan menyatakan kasihNya kepada dunia yang terhilang ini.

          Allah tidak menjalankan pemerintahanNya sendirian, tetapi Dia mau bekerja sama dan memberikan otoritas kepada manusia yang memiliki rupa dan gambarNya untuk berkuasa atas seluruh bumi (Gen 1:26-28). Jika gereja Tuhan lebih dulu dipenuhi kemuliaan kerajaan Allah, maka gereja dapat memberitakan injil secara efektif kepada dunia yang terhilang ini, kita harus ingat bahwa kerajaan Allah tidak hanya disediakan bagi sejumlah orang tertentu saja, tetapi disediakan bagi seluruh umat manusia. Memang saat ini kerajaan Allah belum dinyatakan secara penuh di bumi, pada waktunya nanti setelah Allah menghakimi semua makhluk yang memberontak kepadaNya, Allah sendiri akan menegakkan kerajaanNya secara penuh bersama dengan umatNya di dalam langit dan bumi yang baru kekal selamanya (Rev 21:1-27; Rev 22:1-5).