Kamis, 15 Mei 2014

Mengapa Allah menciptakan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat ?

          Banyak pengajar kristen sering membahas mengenai kejatuhan manusia dalam dosa, tetapi jarang sekali ada pengajar yang membahas mengenai alasan keberadaan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat di taman Eden (Gen 2:9). Topik ini sangat penting untuk dibahas sebab hal inilah yang menjadi dasar segala cara pandang untuk memahami arti sesungguhnya dari dosa dan kematian. Banyak orang khususnya orang kristen sering bertanya-tanya mengapa Allah menciptakan pohon yang begitu berbahaya di taman Eden sehingga mengakibatkan manusia jatuh dalam dosa dan mengalami kematian (Gen 2:17), bukankah lebih baik dan aman bagi manusia jika tidak ada pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Kita mengetahui bahwa Allah itu kasih (1 John 4:8), segala anugerah dan pemberian yang baik itu berasal dari Allah (Jam 1:17), hal ini jelas bahwa segala pemberian Allah itu sebenarnya baik bagi manusia jika tepat digunakan, jadi untuk apa Allah menempatkan pohon pengetahuan itu di taman Eden?

          Untuk memahami tujuan Allah menciptakan pohon pengetahuan itu, kita harus telebih dahulu mengetahui apa itu pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Jika kita perhatikan istilah "pengetahuan tentang yang baik dan jahat" maka hal ini sudah pasti berhubungan dengan kemampuan untuk membuat suatu penilaian mengenai segala sesuatu dan membuat keputusan tentang mana yang baik dan mana yang jahat. Pertanyaannya adalah siapa yang memiliki hak untuk membuat keputusan dalam segala sesuatu mengenai yang baik dan yang jahat? Dalam suatu pemerintahan berbentuk monarki (kerajaan), sang raja memiliki kekuasaan tertinggi dan berhak menentukan segala sesuatu baik atau jahat menurut pertimbangan dan pengetahuannya sendiri. Allah adalah raja yang menciptakan segala sesuatu, tentu saja Ia satu-satunya pemegang kekuasaan yang berhak untuk menentukan segala sesuatu baik atau jahat di dalam kerajaanNya. Jadi jelas bahwa pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat itu adalah lambang kekuasaan tertinggi yang hanya berhak dimiliki oleh Allah sang pencipta segala sesuatu.

          Tetapi jika kekuasaan itu hanya milik Allah, mengapa pohon pengetahuan itu ada di taman Eden tempat manusia hidup? Sebab Allah ingin menjalankan kekuasaanNya di atas bumi melalui manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupaNya sendiri (Gen 1:26-28). Pohon pengetahuan itu diletakkan di tengah (pusat) taman Eden berdampingan dengan pohon kehidupan (Gen 2:9) dengan tujuan agar manusia mengetahui bahwa kekuasaan Allah berdampingan dengan kehidupanNya. Artinya selama manusia hidup di bawah kekuasaan Allah, maka manusia akan tetap memiliki dan menikmati kehidupanNya, yaitu sukacita, kekuatan, damai sejahtera, kebaikan dan segala anugerah yang sempurna dari Allah. Hal ini menjelaskan bahwa ketika manusia diberi mandat untuk berkuasa atas bumi, Allah tidak bermaksud agar manusia menggunakan otoritas, kekuatan atau kepintarannya sendiri, melainkan berkuasa berdasarkan otoritas Allah. Sebagai wakil kekuasaan Allah, manusia sudah seharusnya menjalankan pemerintahan Allah berdasarkan pengetahuan tentang yang baik dan jahat yang bersumber dari Allah saja, sebab hanya Dia yang berhak menjadi Hakim dan membuat hukum (Jam 4:12).

          Pohon pengetahuan itu diciptakan Allah untuk diberikan kepada manusia bukan sebagai hak milik untuk dinikmati, tetapi berfungsi agar digunakan manusia sebagai dasar untuk menegakkan kerajaan Allah di seluruh bumi, jadi bukan untuk menegakkan kerajaannya sendiri. Allah telah memperingatkan manusia bahwa memakan buah dari pohon pengetahuan itu berarti kematian atau manusia terpisah dari kekuasaan Allah yang memberikan kehidupan. Tidak mengherankan ketika manusia makan buah pengetahuan itu, matanya terbuka dan mulai menentukan baik dan jahat menurut pikirannya sendiri (Gen 3:6-7), inilah awal dari segala kekacauan yang terjadi di dunia ini, manusia menjadi tuhan dan raja atas dirinya sendiri dan masing-masing hidup menurut apa yang mereka anggap baik atau jahat secara egois.

          Keberadaan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat itu adalah suatu perjanjian atau jaminan bagi manusia bahwa selama manusia hidup di bawah kekuasaan Allah, tidak ada yang dapat membahayakan manusia, sebaliknya manusia dapat terus berkuasa atas bumi dan menikmati kehidupan Allah yang kekal. Ironisnya manusia tertipu oleh iblis, sehingga manusia tidak puas hanya menjadi wakil kekuasaan Allah, dengan makan buah dari pohon pengetahuan itu, manusia menjadikan dirinya penguasa sama seperti Allah sendiri (Gen 3:4-6), inilah dosa dan akibatnya adalah kematian rohani (Gen 3:22).