Minggu, 27 April 2014

Apa yang dimaksud dengan "bahasa roh" ?

          Tidak dapat disangkal bahwa penggunaan "bahasa roh" di kalangan gereja bukanlah hal yang baru, bahkan bahasa roh telah dinyatakan sejak pertama kali Roh Kudus dicurahkan kepada para murid Yesus pada hari pentakosta (Acts 2:1-4), tidak hanya itu, bahasa roh juga menjadi tanda bagi setiap orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus (Acts 10:45-48; Acts 19:6). Meskipun demikian, tidak semua orang kristen dan denominasi gereja menerima atau menggunakan bahasa roh, hal ini seringkali didasari oleh suatu pengajaran bahwa hanya orang-orang tertentu saja yang dikaruniai bahasa roh oleh Allah sebab secara logika dan akal sehat bahasa roh tidak dapat dipelajari secara manual oleh setiap orang percaya. Jadi apa sebenarnya bahasa roh itu dan apa fungsinya?

          Alkitab menyatakan bahwa bahasa roh adalah bahasa yang diberikan oleh Roh Kudus untuk kita ucapkan melalui lidah dan mulut kita (Acts 2:4), jadi pada dasarnya kita memang tidak bisa mempelajari bahasa roh dengan pikiran kita, tetapi kita dapat mengucapkan bahasa roh melalui kata-kata yang meluap dari hati kita ketika dipenuhi oleh Roh Kudus. Bahasa manusia didasari oleh pikiran manusia yang terbatas, tetapi bahasa yang berasal dari Roh Kudus melampaui kemampuan pikiran kita. Hal ini dapat digambarkan seperti seorang bayi yang memiliki bahasa tangisan yang tidak memiliki kosa kata secara logis, tetapi dapat dimengerti oleh orang tuanya. Begitu pula dengan bahasa roh tidak memiliki kata-kata yang dapat dipahami oleh pikiran logis manusia tetapi hanya dapat dimengerti oleh Allah, kecuali jika Allah memberikan penafsirannya kepada pikiran kita (1 Cor 14:6). Alkitab menyatakan bahwa orang yang berbahasa roh tidak berbicara kepada manusia, sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya, tetapi oleh Roh ia mengucapkan kata-kata misteri kepada Allah (1 Cor 14:2).

          Rasul Paulus menyatakan bahwa ia suka setiap orang percaya di Korintus berbahasa roh (1 Cor 14:5), hal ini berarti semua orang percaya sebenarnya dapat berbahasa roh, sebab bahasa roh itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang percaya secara pribadi. Alkitab menyatakan bahwa siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri (1 Cor 14:4), tetapi apa yang dimaksud dengan membangun diri sendiri? Kata "membangun" dalam bahasa Yunani adalah "oikodomeo" yang secara literal adalah sama dengan "membangun sebuah rumah", dengan keterangan ini, jika kita menggabungkan dua fakta mengenai bahasa roh, maka kita akan memahami seutuhnya apa sebenarnya fungsi bahasa roh itu.

          Fakta pertama, bahasa roh adalah bentuk komunikasi yang intim dan rahasia dengan Allah, dan fakta kedua, bahasa roh adalah untuk membangun diri sendiri seperti membangun sebuah rumah. Ketika kita menggabungkan kedua fakta ini maka kita mengerti bahwa fungsi bahasa roh adalah untuk memasuki suatu hubungan yang tanpa batas dengan Allah. Bahasa roh memungkinkan kita untuk dapat terus berdoa setiap waktu, dalam kondisi apapun, dan dimanapun kita berada. Hubungan dengan Allah berarti membangun diri sendiri seperti membangun sebuah rumah yang dapat memberikan perlindungan, sukacita, kedamaian, rasa aman, ketenangan, kekuatan dan tempat istirahat. Gereja Tuhan yang tidak menggunakan bahasa roh pasti akan mengalami kesulitan untuk terus berhubungan dengan Allah sebab bahasa manusia sangatlah terbatas, akibatnya gereja juga kehilangan banyak manfaat untuk membangun diri sendiri.