Senin, 21 April 2014

Apa itu "peperangan rohani" ?

          Topik ini seringkali diajarkan oleh beberapa denominasi gereja sebagai bentuk kehidupan orang kristen yang terus menerus berada dalam peperangan rohani dengan penguasa kegelapan, hal ini didasari pernyataan Alkitab bahwa gereja Tuhan harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah sebab perjuangan gereja bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan berbagai penguasa dunia yang gelap ini (Eph 6:10-20). Dan karena peperangan ini bersifat rohani maka denominasi gereja mengajarkan bahwa peperangan ini dilakukan dalam bentuk doa, sehingga seringkali para pendoa melakukan peperangan rohani dengan cara berteriak-teriak untuk mengusir, mengalahkan dan menghancurkan kuasa kegelapan, bahkan ada pula yang melakukan doa keliling di berbagai wilayah untuk mengusir roh-roh jahat di udara. Meskipun peperangan rohani ini dilakukan dengan motivasi yang tulus, tetapi sebenarnya hal ini perlu diuji kebenaran dan efektifitasnya, sebab Alkitab tidak pernah mengajarkan cara peperangan rohani seperti itu. Seperti apakah peperangan rohani menurut Alkitab?

          Jika kita perhatikan konteks menurut Alkitab (Eph 6:10), rasul Paulus sedang mengajarkan jemaat Efesus untuk melihat apa yang terjadi secara rohani, sebab pada saat itu semua orang kristen sedang mengalami penganiayaan, semuanya ini dikarenakan gereja Tuhan terus memberitakan injil kepada semua orang. Oleh sebab itu Paulus menyatakan bahwa mereka harus tetap kuat serta tidak perlu mengadakan perlawanan secara jasmani sebab penganiayaan dari orang-orang dunia itu sebenarnya adalah tipu muslihat dari penguasa kegelapan yang mempengaruhi dan mengendalikan orang berdosa. Hal ini jelas bahwa menurut konteksnya, peperangan rohani itu terjadi ketika gereja Tuhan memberitakan injil, tidak jarang gereja Tuhan mengalami penolakan dan penganiayaan dari orang berdosa, bahkan rasul Paulus sendiri minta agar jemaat Efesus tetap mendoakan semua orang kudus agar tetap memiliki keberanian dalam memberitakan injil (Eph 6:18-20). Penguasa kegelapan memang telah dikalahkan oleh Yesus (Col 2:15), tetapi mereka masih berkuasa atas orang berdosa (Eph 2:2), sehingga adalah hal yang normal jika gereja Tuhan mengalami perlawanan ketika memberitakan injil kepada mereka, meskipun demikian gereja harus tetap kuat di dalam kuasa Tuhan dan terus memberitakan injil untuk menyelamatkan orang berdosa.

          Apa arti dari setiap perlengkapan senjata Allah (Eph 6:13-17)? Dalam konteks penginjilan, ikat pinggang kebenaran dan baju zirah keadilan berarti gereja Tuhan harus diperlengkapi dengan pengetahuan berbagai fakta kebenaran untuk membuktikan kebenaran kasih karunia di dalam Kristus Yesus kepada orang berdosa. Kasut pada kaki berarti mau bergerak untuk memberitakan injil dimanapun kita berada, bukan dengan paksaan melainkan dengan kerelaan. Perisai iman berarti siap sedia dan tetap kuat di dalam iman untuk menahan serangan si jahat baik dalam hal penolakan, penghinaan maupun penganiayaan yang mungkin dilakukan oleh orang berdosa. Ketopong keselamatan berarti gereja Tuhan harus memiliki visi untuk menyelamatkan orang-orang berdosa, jadi bukan menghakimi atau menghukum mereka. Pedang Roh berarti gereja berani memberitakan injil berdasarkan firman Allah yang berkuasa kepada semua orang, bukan berdasarkan hikmat manusia.

          Apakah ada peperangan rohani yang bersifat pribadi? Alkitab menyatakan bahwa kita harus sadar dan berjaga-jaga sebab lawan kita si iblis berjalan keliling seperti singa yang mengaum untuk mencari orang yang dapat ditelannya (1 Pet 5:8). Hal ini sebenarnya bukan peperangan rohani, sebab di dalam Kristus, iblis telah dikalahkan, jadi sebenarnya hal ini adalah mengenai sikap waspada terhadap usaha iblis untuk menipu gereja Tuhan, sebab Alkitab menyatakan bahwa iblis berusaha untuk menakut-nakuti orang kristen dengan cara seperti singa yang mangaum-aum, atau menyebarkan berbagai kebohongan agar gereja Tuhan kehilangan imannya. Oleh sebab itu gereja hanya perlu melawan iblis dengan iman yang teguh di dalam Kristus, dan iblis pasti akan lari (1 Pet 5:9; Jam 4:7), tetapi sayangnya banyak orang kristen yang menerima kebohongan iblis sehingga tidak sedikit yang mengalami kehancuran dalam hidupnya, bahkan ada yang murtad dengan meninggalkan imannya di dalam Kristus (Heb 6:4-6).