Jumat, 21 Maret 2014

Apakah keselamatan itu hanya mengenai kebebasan dari neraka?

          Masih banyak umat Allah yang tidak mengerti akan kepenuhan kasih karunia Allah melalui Tuhan Yesus Kristus, mereka berpikir bahwa Yesus mati di kayu salib hanya untuk menebus mereka dari penghukuman neraka saja, sehingga setelah meninggal dunia mereka dapat masuk surga. Cara pandang seperti ini sangat merugikan jemaat itu sendiri, sebab mereka tidak dapat menikmati anugerah Allah selama mereka hidup di dunia ini. Tidak sedikit jemaat yang tetap miskin, tidak berdaya karena sakit penyakit, dan terus diperbudak oleh dosa dalam kehidupan mereka, ini semua karena mereka tidak menerima pengajaran injil secara lengkap. Lebih parahnya lagi, banyak jemaat mengira bahwa penderitaan yang mereka alami itu adalah rencana Tuhan supaya mereka dapat menjadi semakin suci, jemaat semacam ini sangat lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk menjadi saksi Kristus yang efektif bagi dunia ini. Jadi sebenarnya apa saja kasih karunia yang telah Allah sediakan bagi setiap orang melalui Kristus?

          Alkitab menyatakan bahwa setidaknya ada 3 hal dasar yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus bagi manusia. Yang pertama, Yesus menebus manusia dari dosa dan kuasa dosa (2 Cor 5:17-21; Rom 6:1-14). Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, seluruh umat manusia telah mengalami kematian rohani sehingga sifat alamiah manusia tidak serupa dan segambar dengan Allah lagi (Gen 5:1-3). Melalui pengorbanan Kristus, manusia dapat dilahirkan kembali menjadi ciptaan baru dan kembali memiliki kehidupan (rupa dan gambar) Allah sendiri yang kekal (1 Pet 1:23). Jika umat Allah mengetahui dan menyadari identitas rohani mereka di dalam Kristus, maka mereka tidak akan hidup dalam kesia-siaan dosa lagi seperti yang telah diwariskan oleh Adam dan Hawa (1 Pet 1:18-19). Sebagai manusia baru, gereja tidak lagi hidup di bawah hukum taurat tetapi hidup berdasarkan sifat alamiah mereka yang baru di dalam Kristus (Rom 6:11-14)

          Yang kedua, Yesus menebus manusia dari kuasa iblis (Eph 2:1-10). Sadar atau tidak, semua manusia diluar Kristus telah menjadi budak iblis dan menjadi musuh Allah, sehingga pada dasarnya mereka ada di bawah murka Allah, tetapi ketika menerima kasih karunia Kristus mereka dilepaskan dari kuasa iblis dan diperdamaikan kembali dengan Allah (Eph 2:11-22). Jika jemaat mengetahui kebenaran ini, maka mereka akan berkuasa atas iblis, sebab di dalam Kristus, iblis telah dikalahkan dan dilucuti kuasanya (Col 2:15), sedangkan gereja memiliki segala kuasa di surga dan bumi melalui nama Yesus (Mat 16:19; Mat 28:18-20). Tidak hanya itu, gereja juga dapat menikmati kasih Allah dengan menjalin hubungan yang intim denganNya sebab mereka tidak lagi di bawah murkaNya, melainkan telah diperdamaikan dengan Allah dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasihNya (Rom 8:37-39).

          Yang ketiga, Yesus menebus manusia dari kutuk hukum taurat (Gal 3:13-14). Jika kita perhatikan mengenai daftar kutuk yang tertulis dalam hukum taurat (Deut 28:15-64) maka kita dapat melihat bahwa semuanya itu telah menyebabkan penderitaan seluruh umat manusia yang sangat hebat sampai sekarang ini. Ironisnya, manusia mulai terbiasa hidup di bawah kutuk sehingga segala hal buruk yang mereka alami dalam kehidupan ini dianggap sebagai hal yang normal. Lihat saja segala berita di surat kabar maupun televisi, hampir semuanya adalah kutuk, antara lain : kemiskinan, sakit penyakit, kejahatan, bencana alam, perang, kelaparan, teror, kesengsaraan, dan segala macam hal buruk yang tidak dapat disebutkan satu per satu, semuanya ini terus menerus dialami oleh umat manusia setiap saat dimanapun mereka berada. Jika gereja mengetahui dan memahami bahwa Yesus telah menebus manusia dari kutuk hukum taurat, maka mereka tidak perlu hidup di bawah penderitaan lagi, melainkan dapat menikmati segala macam berkat di surga yang telah disediakan bagi bangsa-bangsa di dalam Kristus (Deut 28:1-15 ; Eph 1:3).