Sabtu, 01 Maret 2014

Apa tujuan hidup manusia di bumi ini?

          Hal terpenting di dalam kehidupan ini bukanlah uang, kesehatan, kemakmuran, popularitas, keamanan, kekuasaan, kesucian, kenikmatan, ataupun segala hal lain yang selama ini dikejar oleh semua orang di dunia ini.  Meskipun merupakan hal-hal yang baik, tetapi semuanya itu tidak memiliki arti dan sia-sia belaka jika kita tidak mengetahui hal terpenting di dalam kehidupan ini, yaitu tujuan hidup manusia. Untuk mengetahui tujuan hidup manusia, kita harus terlebih dahulu mengetahui mengapa Allah menciptakan manusia, sebab manusia adalah makhluk ciptaan, dan hanya Allah saja yang mengetahui untuk apa Ia menciptakan manusia. 

          Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya, dan puncaknya Allah menciptakan manusia (Gen 1:1-31 ; Gen 2:1-3). Allah menciptakan manusia menurut rupa dan gambar Allah sendiri untuk berkuasa atas seluruh bumi beserta segala makhluk ciptaanNya yang lain (Gen 1:26-28). Ketika Alkitab menyatakan bahwa manusia diciptakan untuk berkuasa atas seluruh bumi, sebenarnya kekuasaan manusia itu berasal dari Allah, dan kekuasaan Allah itu menyatakan pemerintahan kerajaanNya. Jadi gambaran besarnya adalah manusia diciptakan untuk menjalankan pemerintahan Allah di atas muka bumi, tetapi apa dan bagaimana pemerintahan kerajaan Allah itu? Mari kita lihat satu per satu.

          Allah menciptakan manusia menurut rupa dan gambarNya (Gen 1:26-27). Allah memiliki tujuan agar manusia dapat mengenal keberadaan dan pribadiNya, dapat memahami pikiran dan perbuatanNya, dapat menerima, menikmati dan meresponi segala anugerah kebaikanNya, dapat memuji kemuliaanNya, serta dapat mengasihi dan menjalin suatu hubungan yang intim dengan Allah sang pencipta itu sendiri. Pemerintahan dan kekuasaan Allah didasari oleh karakterNya senidiri, yaitu kasih (1 John 4:8), dan manusia juga diciptakan dengan sifat, karakter dan pikiran yang sama dengan Allah, yaitu kasih (1 John 2:7-11). Manusia ditentukan untuk menjalankan kerajaan Allah dengan  cara mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia seperti dirinya sendiri, ini adalah tujuan manusia yang utama dan terutama (Mat 22:36-40), semua tujuan yang lain bersumber dari hal ini.

          Allah menghendaki manusia berkuasa atas segala jenis binatang yang hidup di bumi (Gen 1:26). Kehidupan binatang berbeda dengan manusia, sebab binatang tidak diciptakan menurut rupa dan gambar Allah. Hal ini berarti Allah menghendaki manusia untuk berkuasa atas segala macam bentuk kehidupan yang berbeda dari kehidupanNya, Allah adalah kasih, dan binatang memiliki bentuk kehidupan yang egois, mereka hanya digerakkan oleh insting untuk menjalani hidup bagi diri mereka sendiri. Menjalankan pemerintahan Allah juga berarti mengatur, menjaga dan menjalani hidup sesuai dengan karakter Allah, berkuasa atas dosa, atau tidak berkompromi dengan pola pikir, perbuatan dan kehidupan yang bertentangan dengan kasih Allah yang kudus.

          Allah memerintahkan manusia untuk beranak cucu sampai memenuhi bumi (Gen 1:28). Bumi terlalu luas untuk dikuasai dan dinikmati oleh Adam dan Hawa, oleh sebab itu Allah menghendaki mereka untuk berlipat ganda sampai memenuhi bumi sehingga mereka dapat menaklukkan atau menguasai bumi seutuhnya. Sebenarnya maksud Allah adalah memberikan tanggung jawab kepada Adam dan Hawa tidak hanya untuk menghasilkan keturunan jasmani, tetapi juga untuk menghasilkan keturunan rohani yang memiliki kehidupan selaras dengan citra Allah. Menjalankan pemerintahan Allah berarti juga berlipat ganda secara rohani sampai bumi dipenuhi anak-anak Allah (Mat 28:19-20), dan membentuk suatu tatanan kehidupan sosial berdasarkan kebudayaan kerajaan Allah sampai bumi dipenuhi anak-anak Allah.

          Allah menempatkan manusia di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Gen 2:15). Alkitab menyatakan bahwa bumi dan segala isinya itu sungguh amat baik (Gen 1:31), tetapi semuanya itu masih mentah dan harus dikelola dengan benar supaya bisa dinikmati oleh manusia. Taman Eden (taman kesukaan) adalah prototype kerajaan Allah di muka bumi, suatu contoh wilayah yang disediakan Allah sebagai habitat untuk manusia hidup, taman Eden adalah anugerah kebaikan Allah untuk mencukupi segala kebutuhan manusia, Allah menghendaki manusia untuk bekerja, mengusahakan, mengelola, memelihara dan mengembangkan seluruh bumi menjadi sama dengan taman Eden. Menjalankan pemerintahan Allah juga berarti bekerja, mengelola sumber daya alam dan menghasilkan kekayaan maupun banyak hal yang baik di bumi untuk dinikmati dan juga untuk menyatakan kemuliaanNya (Eph 1:18).           

          Allah melarang manusia untuk makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Gen 2:16-17). Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat ini adalah gambaran dari sistem kehidupan yang didasari oleh usaha manusia untuk mengatur kehidupannya sendiri, membuat aturan dan hukumnya sendiri tentang yang baik dan yang jahat. Ketika manusia membuat hukumnya sendiri, maka manusia mendirikan kekuasaannya sendiri, memisahkan diri dari kekuasaan kerajaan Allah yang berlandaskan kasih karunia. Menjalankan pemerintahan Allah juga berarti tunduk dan tetap berada di bawah kekuasaan pemerintahan Allah yang berlandaskan kasih dan anugerah. Sebab apabila kita memberontak dan melepaskan diri dari kerajaan Allah, maka manusia akan hidup berdasarkan kekuatannya sendiri yang sangat terbatas dan hasil akhirnya adalah kegagalan, penderitaan dan kematian.

          Rancangan Allah untuk manusia tidak pernah berubah sejak pada mulanya, Ia hendak mendirikan KerajaanNya di bumi, dan manusia ditetapkan untuk mewarisi, menikmati dan menjalankan pemerintahanNya. Alkitab menyatakan bahwa akan datang waktunya ketika Allah memulihkan segala sesuatu dalam langit dan bumi yang baru, saat itulah segala rencana Allah untuk manusia digenapi secara penuh (Rev 21:1-27 ; Rev 22:1-5).