Jumat, 28 Februari 2014

Apakah Allah menghendaki semua orang diselamatkan dari dosa dan maut?

          Ada doktrin yang mengajarkan bahwa Allah telah menetapkan sekelompok orang pilihanNya saja yang diselamatkan dan sisanya dibiarkan binasa, ajaran ini didasarkan pada cara pandang bahwa kedaulatan Allah memegang kendali sepenuhnya dalam segala hal termasuk keselamatan orang berdosa. Banyak kontradiksi dan masalah serius dalam ajaran ini, jika benar Allah hanya menyelamatkan orang-orang pilihanNya saja, berarti dapat dikatakan Allah juga memilih orang-orang tertentu untuk dibinasakan di neraka, hal ini tentu saja tidak sesuai dengan karakter Allah. Alkitab menyatakan bahwa Allah bukanlah pembunuh, tetapi pemberi kehidupan, iblislah pembunuh sejak pada mulanya (John 8:44; John 10:10).

          Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah menghendaki supaya jangan ada yang binasa melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat (2 Pet 3:9), bahkan Allah mengutus AnakNya yang tunggal (Yesus) untuk menebus dosa dunia supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa (John 3:16). Tetapi masalahnya apakah manusia berdosa memiliki iman untuk percaya dan menerima keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus? Alkitab menyatakan bahwa iman timbul dari pendengaran akan firman Kristus (Rom 10:17), sehingga melalui pemberitaan Injil, setiap orang dapat memiliki iman untuk menerima kasih karunia keselamatan dari Allah (Rom 10:13-15). Hal ini juga konsisten dengan amanat agung Tuhan Yesus yang mengutus murid-muridNya untuk memberitakan injil keselamatan kepada semua orang (Mark 16:15-16). Prinsipnya, Allah memanggil semua manusia untuk diselamatkan dengan berbagai macam cara, tetapi Allah tidak pernah memaksa, setiap orang dapat menerima ataupun menolak tawaran keselamatan dariNya.

          Bagaimana dengan keselamatan orang-orang di jaman perjanjian lama sebelum Yesus menebus dosa dunia? Alkitab menyatakan bahwa setelah manusia jatuh dalam dosa, Allah menubuatkan juru selamat manusia (Gen 3:15),  sebelum nubuatan itu digenapi, Allah membuat lambang keselamatan yaitu dengan membuat pakaian dari kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan (dosa) Adam dan Hawa (Gen 3:21). Sejak saat itu, mempersembahkan korban binatang kepada Allah sudah menjadi berita keselamatan (Injil) bagi seluruh manusia mulai dari Habel (anak Adam) sampai jaman nabi-nabi sebelum Yesus menebus dosa dunia. Tetapi seperti yang telah kita bahas sebelumnya, tidak semua orang mau menerima kasih karunia Allah, bangsa Israel adalah lambang dari umat Allah sedangkan bangsa-bangsa lain lambang dari orang-orang yang menolak Dia. Jadi baik perjanjian lama maupun baru memiliki karakteristik yang sama dalam hal keselamatan, ada injil keselamatan yang menimbulkan iman (Rom 10:17), tetapi kehendak bebas manusia tetap bisa menolaknya (John 1:11).

          Bagaimana dengan orang-orang yang belum pernah mendengar berita injil dalam kehidupannya (Rom 10:13-15) ? Tidak dapat disangkal bahwa realitanya memang banyak orang di dunia ini yang tidak pernah mendengar injil Yesus Kristus semasa hidupnya, atau berbagai situasi kondisi, budaya, agama, keluarga, dan lain-lain yang tidak memungkinkan bagi seseorang untuk menjadi pengikut Kristus, jadi bagaimana nasib mereka? Alkitab menyatakan (Rev 20:11-15) bahwa di akhir jaman, Tuhan Yesus akan datang untuk menghakimi semua manusia yang pernah hidup di dunia ini tanpa terkecuali. Ada 2 macam kitab yang dibuka pada saat itu, yaitu semua kitab yang mencatat perbuatan masing-masing orang, dan satu lagi adalah kitab kehidupan, semua manusia dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tercatat di dalam kitab-kitab itu. Kata "dihakimi" memiliki akar kata dalam bahasa Yunani "krino" yang artinya : diseleksi, ditimbang, dinilai, diperhitungkan, diperiksa, dipilih, dipisahkan dan diberikan keputusan final. Penghakiman Allah tidak perlu diragukan lagi keadilanNya, sebab Allah itu adalah sumber kebenaran, dan pada akhirnya hasil dari penghakiman Allah akan diumumkan secara resmi yaitu : jika seseorang namanya tertulis dalam kitab kehidupan, ia diselamatkan, tetapi setiap orang yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan akan dilemparkan dalam lautan api.

          Tetapi bagaimana dengan anak-anak kecil yang belum dapat memilih dan bertanggung jawab? Alkitab menyatakan bahwa anak-anak kecil itu berada di bawah kasih karunia Allah untuk memiliki Kerajaan Sorga (Mat 19:14).

         Apa sebenarnya yang dimaksud dengan ayat : Allah menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendakiNya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendakiNya (Rom 9:18)? Menurut konteksnya, ayat ini tidak berbicara mengenai keselamatan, tetapi sedang menjelaskan bahwa sebagai pencipta, Allah memiliki hak untuk berbuat segala sesuatu sesuai dengan kehendakNya terhadap ciptaanNya. Allah boleh saja memakai ciptaanNya untuk tujuan yang mulia atau biasa, dan bisa juga memberikan belas kasihan atau murkaNya, tetapi Allah tidak pernah memperlakukan manusia seperti robot yang Dia kendalikan sepenuhnya. Sebagai contoh, Allah memanggil Yakub (Rom 9:11-13) tetapi tidak pernah memaksanya, Allah mengeraskan hati firaun (Rom 9:17-18), tetapi bukan Allah yang membuat firaun menjadi jahat, ia jahat karena pilihannya sendiri sebelum Allah mengeraskan hatinya (Exod 1:8-16). Allah adalah Raja yang berdaulat tetapi segala hal yang Ia lakukan tidak pernah melanggar karakterNya sendiri yang kudus, benar, adil dan penuh kasih.