Minggu, 23 Februari 2014

Apakah Yesus mengajarkan bahwa keselamatan dapat diperoleh melalui usaha manusia?

          Meskipun kekristenan mengajarkan bahwa keselamatan tidak dapat diperoleh melalui usaha manusia tetapi hanya dapat diperoleh melalui iman dalam kasih karunia Tuhan Yesus (Eph 2:8). Tetapi Yesus berkata bahwa ada pintu dan jalan yang lebar menuju kebinasaan dan banyak orang masuk melaluinya, juga ada pintu dan jalan yang sempit menuju kehidupan dimana hanya sedikit orang yang menemukannya (Mat 7:13). Seolah-olah Yesus menyatakan bahwa kehidupan (keselamatan) dapat diperoleh sedikit orang melalui jalan yang sukar. Apakah ada kontradiksi dalam Alkitab?

          Untuk dapat memahami hal ini kita harus mengerti apa yang sebenarnya dimaksud oleh Yesus mengenai pintu dan jalan yang sempit itu. Alkitab ditulis berdasarkan konteks, jadi ketika itu Yesus sedang berkhotbah di atas bukit dihadapan banyak orang Yahudi (Mat 5-7), Yesus menjelaskan ajaran hukum Taurat yang intinya adalah untuk masuk Kerajaan Sorga, perbuatan benar manusia saja tidak cukup, tetapi juga harus disertai hati yang benar (Mat 5:20 - Mat 7:12). Kesimpulan dari semuanya itu menurut Yesus adalah manusia harus sempurna sama seperti Bapa (Allah) di sorga adalah sempurna (Mat 5:20-48). Hal inilah yang dimaksud Yesus mengenai pintu dan jalan yang sempit menuju kehidupan, bahwa manusia harus menjadi sempurna sama seperti Allah sendiri. Allah adalah Roh (John 4:24), dengan kata lain Yesus menyatakan bahwa manusia harus menjadi sempurna bukan dalam hal perbuatan tetapi secara roh terlebih dahulu untuk memperoleh kehidupan.

          Sekarang kita dapat mengerti apa yang dimaksud oleh Tuhan Yesus, yaitu bahwa pintu dan jalan yang sempit menuju kehidupan itu tidak mungkin dilalui manusia dengan usaha atau kekuatannya sendiri. Yesus menyuruh orang Yahudi untuk masuk melalui jalan yang sulit itu supaya mereka menjadi putus asa dalam usaha untuk mendapatkan keselamatan melalui hukum Taurat, sehingga mereka dapat mulai mengharapkan keselamatan melalui kasih karunia Allah. Tetapi mengapa jika jalan yang sempit itu mustahil dilalui untuk memperoleh kehidupan, Yesus mengatakan ada sedikit orang yang menemukannya? Terjemahan kata "sedikit" disini dalam bahasa Yunaninya adalah "oligo" yang arti literalnya adalah "sangat kecil", jadi sebenarnya yang dimaksud Yesus bukanlah sedikit (beberapa) orang dapat berhasil melalui jalan yang sulit itu dan menemukan kehidupan, tetapi hanya satu orang saja yang dapat melaluinya yaitu Tuhan Yesus sendiri (Rom 10:4 ; Heb 4:15).  

          Sebenarnya pintu dan jalan yang lebar itu adalah gambaran dari kehidupan dosa, banyak orang memilih mencari kesenangan dosa sebab mereka pikir jalannya lebar dan dapat dilalui dengan mudah, tetapi sebenarnya ujungnya adalah kebinasaan. Sebaliknya, jalan yang sempit itu adalah gambaran dari hukum taurat yang menjanjikan kehidupan, tetapi sayangnya jalan itu tidak dapat dilalui dengan usaha manusia, sebab syaratnya adalah kesempurnaan baik secara rohani (hati) maupun jasmani (perbuatan). Meskipun demikian, hanya sedikit orang yang menyadari bahwa baik jalan yang lebar ataupun yang sempit itu sebenarnya tidak dapat memberi kehidupan, sebab manusia telah jatuh dalam dosa dan butuh pertolongan Allah, untuk itulah Yesus datang ke dunia. 

          Tidak ada kontradiksi dalam Alkitab, hanya ada satu jalan dimana manusia dapat memperoleh keselamatan, Yesus berkata bahwa karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal (Yesus) supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (John 3:16).