Kamis, 20 Februari 2014

Apakah Alkitab bebas dari kesalahan? (Bagian 2)

          Kita telah membahas apa Alkitab itu pada bagian 1, berdasarkan pengertian mengenai Alkitab itulah kita dapat membuat kesimpulan apakah Alkitab itu bebas dari kesalahan. Secara umum kekristenan mengklaim bahwa Alkitab adalah Firman Allah, yang berarti Alkitab itu adalah perkataan Allah sendiri, jika Allah itu sempurna maka Alkitabpun adalah sempurna tanpa ada kesalahan, sebab penulisnya juga pasti diinspirasi dan dimampukan oleh Allah sendiri (2 Tim 3:15-16). Tetapi banyak orang diluar kekristenan tidak puas dengan klaim ini, sebab ketika mereka mulai menyelidiki Alkitab, mereka mulai menilai Alkitab dengan pemikiran mereka sendiri dan menyatakan ada banyak kesalahan dan kontradiksi dalam catatan Alkitab.

          Pertama-tama saya akan mengungkapkan suatu fakta bahwa Alkitab yang kita miliki sekarang ini adalah tulisan ulang (copy), bahkan naskah-naskah kuno Alkitab yang ditemukanpun adalah tulisan ulang, jadi tidak ada seorangpun yang memiliki naskah asli penulisnya (autograph). Kita harus mengetahui bahwa kumpulan kitab-kitab dalam Alkitab mulai ditulis kurang lebih tahun 1400 SM sampai dengan 90 M, karena rentang waktu yang sangat panjang itulah semua naskah asli Alkitab diperkirakan sudah hancur. Saat ini kita mengandalkan ribuan naskah kuno Alkitab yang berhasil ditemukan, Alkitab perjanjian lama ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aram, perjanjian baru ditulis dalam bahasa Yunani. Karena begitu banyaknya jumlah naskah Alkitab yang ditemukan dan tidak ada satupun dari tulisan ulang Alkitab yang persis sama, para ahli harus meneliti, menilai dan memilah-milah tulisan yang paling akurat, kemudian semua informasi dari ribuan naskah kuno Alkitab itu dikumpulkan, direstorasi dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

          Tetapi kita harus ingat bahwa Alkitab ditulis dengan tujuan untuk memberikan kesaksian tentang Allah (Yesus), hal ini berarti ada makna yang terkandung dalam pesan dan catatan Alkitab untuk mencapai tujuan itu. Catatan dalam Alkitab tidak ditulis berdasarkan poin-poin kalimat yang terpisah satu sama lain, tetapi catatan Alkitab dirancang berdasarkan konteks yang berbeda-beda dalam sejarah kehidupan manusia. Di dalam setiap konteks-konteks itulah terdapat makna pesan dan informasi yang memberikan kesaksian tentang Allah dalam berbagai hal, seperti ajaranNya, kehendakNya, karakterNya, rencanaNya, hikmatNya, dan lain-lain. Berdasarkan hal inilah kita dapat memberikan penilaian bahwa Alkitab itu bebas dari kesalahan.

          Banyak orang salah menilai Alkitab sebab mereka meneliti catatan Alkitab berdasarkan kata per kata atau kalimat per kalimat saja tanpa memperhatikan konteksnya, mereka bisa saja menemukan kesalahan, baik dalam penulisan kata, tata bahasa ataupun terjemahannya, sebab para penulis dan penterjemah Alkitab adalah manusia biasa. Contohnya, jika ada seseorang yang tidak memahami bahasa Indonesia dan mencoba untuk memeriksa dan menterjemahkan tulisan saya ini kata per kata maka mereka juga akan menemukan ada kesalahan dan mengalami kesulitan memahami maknanya. Saya percaya catatan Alkitab dirancang secara luar biasa oleh Allah sendiri untuk dapat bebas dari kesalahan manusia pada waktu membuat tulisan ulangnya (copy) ataupun dalam membuat terjemahannya, sebab pesan atau informasi yang disampaikan sebagian besar tidak disampaikan secara langsung, melainkan ditulis dalam konteks-konteks sejarah.

          Contoh konteks (tema-tema) berdasarkan sejarah di dalam Alkitab secara garis besar antara lain: kisah penciptaan, manusia jatuh dalam dosa, air bah, menara Babel, Abraham-Ishak-Yakub, bangsa Israel, Musa, Hukum Taurat, raja-raja, Ester, Ayub, puisi dan hikmat, nabi-nabi, kelahiran Yohanes pembaptis, Allah menjadi manusia, kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, kisah para rasul, jaman gereja dan Roh Kudus, akhir jaman, kerajaan seribu tahun, penghakiman terakhir, langit dan bumi yang baru. Di dalam konteks-konteks seperti inilah Alkitab ditulis, dan di dalamnya terkandung pesan dan informasi yang memberikan kesaksian tentang Allah (Yesus) yang bebas dari kesalahan.