Minggu, 15 Juni 2014

Seperti apakah surga dan neraka itu ? (Bagian 1)

          Meskipun istilah surga dan neraka itu sudah umum diketahui oleh semua orang, terutama oleh orang-orang yang beragama, tetapi tidak banyak orang yang mengetahui secara pasti seperti apakah gambaran surga dan neraka itu. Karena minimnya infomasi yang akurat, ada banyak gambaran yang berbeda-beda mengenai surga dan neraka, termasuk di kalangan gereja Tuhan sendiri, setiap orang dapat menciptakan gambaran sesuai dengan pikirannya sendiri. Akibatnya ada banyak gambaran yang salah, ada orang yang menggambarkan bahwa surga itu membosankan, dan neraka lebih menggairahkan, bahkan saat ini ada banyak orang yang tidak mempercayai keberadaan surga dan neraka, sebab mereka tidak percaya ada Allah. Topik ini sebenarnya sangat penting sebab setiap manusia apakah percaya atau tidak, setuju atau tidak, senang atau tidak, pada waktunya nanti akan menjalani hidup kekal selamanya entah di surga atau di neraka. Sehingga akan sangat berguna jika kita mengetahui kebenarannya saat ini, selama masih ada waktu, supaya kita tidak menyesal pada akhirnya.


          Sebelum membahas gambaran tentang surga dan neraka, kita harus lebih dahulu yakin apakah ada kehidupan setelah kematian, ada banyak orang tidak begitu peduli keberadaan surga dan neraka sebab mereka percaya bahwa kematian adalah akhir dari segalanya. Keberadaan kehidupan kekal hanya dapat dibuktikan jika ada Allah yang kekal, yang menciptakan segala sesuatu, setiap orang yang percaya akan keberadaan Allah otomatis percaya bahwa ada kehidupan kekal setelah kematian, jadi apakah Allah itu benar-benar ada? Bukti keberadaan Allah dapat dilihat melalui keberadaan segala sesuatu, dari mana alam semesta dan kehidupan itu berasal, tidak mungkin ada alternatif lain selain ada Allah yang menciptakannya. Para ilmuwan berspekulasi bahwa asal mula alam semesta ini berasal dari suatu ledakan besar (big bang theory), tetapi mereka tidak mengetahui mengapa bisa terjadi ledakan besar itu, dan dari mana sesuatu (benda besar) yang meledak itu berasal. Keberadaan Allah yang kekal ini menjadi dasar yang kokoh akan adanya kehidupan kekal setelah kematian jasmani, tetapi masalahnya tidak semua orang mau hidup kekal bersama Allah, sehingga Allah menyediakan dua tempat dimana manusia dapat menjalani kehidupan kekalnya, yaitu surga dan neraka.

          Secara umum kebanyakan orang menggambarkan surga adalah dari aspek geografis, suatu tempat yang sangat indah dan menyenangkan, hal ini memang tidak salah, Alkitab menyatakan bahwa Allah telah menyiapkan langit dan bumi baru sebagai tempat manusia hidup di dalam kekekalan (Rev 21:1-27; Rev 22:1-5). Secara geografis, bentuk surga dapat digambarkan seperti bumi saat ini, tetapi secara kualitas perbedaannya sangatlah besar, tidak ada dosa ataupun segala hal buruk akibat dosa di surga, manusia dapat memiliki dan menikmati potensi kehidupan yang maksimal dalam segala aspek lingkungan, individu maupun sosial. Tidak ada dosa berarti tidak ada kematian, sakit penyakit, kekurangan, kesedihan, bencana alam, kejahatan, dan segala hal buruk yang mengakibatkan manusia menderita. Meskipun secara kualitas, surga sangatlah indah dan penuh dengan kesukaan, tetapi inti sebenarnya dari surga bukanlah tentang hal geografis ataupun kualitas kehidupan yang baik, melainkan penyebab dari semua kebaikan itu, yaitu Allah yang penuh kasih memerintah sebagai Raja di surga, Dia menyatakan kemuliaanNya secara penuh di tengah-tengah manusia kekal selamanya.

          Ada banyak orang yang berpikir bahwa surga itu akan sangat membosankan, karena mereka sering melihat dan memiliki pengalaman dengan orang-orang agamawi yang sangat membosankan dan menjengkelkan. Orang agamawi memiliki pola pikir yang penuh dengan kekang, berpusat pada prestasi agamawi untuk kepentingan diri sendiri, dan juga melakukan rutinitas, ritual atau kegiatan agamawi yang sangat membosankan dalam kehidupan mereka. Tetapi tidak demikian dengan surga, Allah sumber kehidupan itu tidak akan menciptakan agama di surga, Allah yang menciptakan manusia sangat mengerti bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupan, sejak pada mulanya Allah menempatkan manusia di taman Eden yang artinya adalah taman kesukaan. Segala hal mengenai kesukaan, kebahagiaan, sukacita, damai sejahtera, dan kebaikan tentu saja Allah lebih mengerti dari pada manusia, surga adalah gambaran dari semuanya itu, tidak ada hal yang membosankan di surga, selalu ada hal baru yang kudus dan menggairahkan untuk dipelajari ataupun dinikmati di sana.

          Tetapi hal terpenting di surga adalah semua orang yang telah menerima anugerah keselamatan dapat menjalin hubungan secara penuh dan intim dengan pribadi Allah yang telah menebus dan membayar mahal dosa mereka dengan nyawaNya sendiri, yaitu Tuhan Yesus, ini adalah salah satu kebahagiaan di surga yang tak dapat digambarkan oleh kata-kata manusia.